Monday 13 April 2015

           Abu Ali Al Husain Ibn Abdallah Ibn Sina adalah nama lengkap Ibnu Sina, yang lebih dikenal sebagai "Avicenna" oleh masyarakat barat. Dia adalah salah seorang tokoh terbesar sepanjang zaman, seorang jenius yang mahir dalam berbagai cabang ilmu. Dialah pembuat ensiklopedi terkemuka dan pakar dalam ilmu kedokteran, filsafat, logika, matematika, astronomi, musik dan puisi. Ibnu Sina dilahirkan pada tahun 980 M/ 370 H di Afshinah, sebuah desa kecil tempat asal ibunya, di dekat Bukhara. Ayahnya, Abdullah adalah seorang Gubernur Samanite yang kemudian ditugaskan di Bukhara. Sejak kecil ia telah memperlihatkan intelegensianya yang luas biasa dalam menerima pendidikan, ia telah hafal Al qur'an pada usia 10 tahun. 
            Nama Ibnu Sina semakin melejit tatkala ia mampu menyembuhkan penyakit raja Bukhara, Nooh Ibnu Mansoor. Saat itu ia baru berusia 17 tahun. Sbagai penghargaan, sang raja meminta Ibnu Sina menetap di Istana, setidaknya sementara selama sang raja dalam proses penyembuhan. Namun Ibnu Sina menolaknya dengan halus. Sebagai imbalan ia hanya meminta ijin untuk menggunakan perpustakaan kerajaan yang kuno dan antik. Tujuannya adalah mencari berbagai referensi dasar untuk menambah ilmunya. agar lebih luas dan berkembang. Kemampuan Ibnu Sina yang cepat menyerap berbagai  cabang ilmu pengetahuan membuatnya menguasai berbagai macam materi intelektual dari kerajaan pada usia 21 tahun. 
              Setelah ayahnya wafat, ia meninggalkan Bukhara karena gangguan politik dan pergi ke kota Gorgan, yang terkenal dengan kebudayaannya yang tinggi. Dia diundang dengan tulusoleh raja Khawarizm, pelindung besar kebudayaan dan pendidikan. Di Gorgan ia membuka ia membuka praktek dokter, bergerak dalam bidang pendidikan, dan ia menulis buku. Setelah itu, Ibnu Sina melanjutkan lagi perjalanannya, antara lain ke kota Ravy dan kota Hamadan. Sampai kini ilmunya yang ditulis dalam buku "Al Qanun Fi al-Tib" tetap menjadi dasar bagi perkembangan ilmu kedokteran dan pengobatan dunia. Karena itu Ibnu Sina menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan ilmu kedokteran dunia. Bukunya "Al Qanun" diterjemahkan menjadi :The Cannon" oleh pihak barat, yang kemudian menjadi rujukan banyak ilmuan abad pertengahan. Buku itu diantaranya berisi ensiklopedia dengan jumlah jutaan item tentang pengobatan dan obat-obatan. Bahkan diperkenalkan penyembuhan secara sistematis dan dijadikan rujukan selama tujuh abad kemudian(sampai abad ke-17).
                Ibnu Sina meninggal pada tahun 1073 atau 1 Ramadhan 428 H diusianya yang ke-58, saat ia kembali di kota yang disukainya, Hamadan, Iran. Walau ia sudah meninggal, namun berbagai ilmuan sangat berguna dan digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang kini diderita umat manusia.


Hasil gambar untuk gambar ibnu sina
/*