Tuesday, 31 March 2015

Matematika adalah warisan peradaban Islam yang sangat penting, di samping kedokteran, astronomi, optik, teknologi mesin, sejarah dan ilmu-ilmu  keagamaan. Matematika di era kejayaan peradaban Islam masa lampau merupakan kajian yang sangat penting. Hampir semua pemikir besar tempo dulu memiliki basic yang sangat kuat dalam bidang ini. Bahkan penemuan dalam  bidang ini sangat mengagumkan. Ahli matematika dalam peradaban Islam biasanya juga ahli dalam ilmu-ilmu lainnya.  Mereka juga ahli hadits, ahli tafsir dan hafal Al Qur’an.
Nama asli beiau adalah Muhammad Ibn Musa Al Khawarizm (Khiva) dan di barat ia lebih dikenal dengan nama Algoarisme atau Algorisme dikerenakan beliau yang mencetuskan algoritma. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, algoritma berarti prosedur sistematis untuk memecahkan masalah matematis dalam langkah-langkah terbatas.  Al   Khawarizm lahir di Uzbekistan 194 H/80 M.  
            Salah satu karya Al Khawarizm yang terpenting adalah mencetuskan sistem aljabar. Oleh karenanya ia dikenal juga sebagai bapak aljabar modern. Penemuannya terhadap simbol-simbol bilangan 1 sampai dengan 9, dan angka nol (yang kemudian disebut alghorisme) mampu memecahkan kesulitan-kesulitan simbolisasi yang masih menggunakan angka romawi. Jika semakin besar nilai suatu bilangan maka dengan menggunakan angka romawi menjadi lebih rumit. Semisal untuk bilangan 8, dalam angka romawi sama dengan VIII, jika angka 38 maka angka romawinya XXXVIII. Jika angkanya sudah jutaan maka orang akan kesulitan untuk menuliskan bilangan tersebut ke angka romawi.  
Selain sebagai ahli matematika, Al Khawarizm juga dikenal sebagai ahli astronomi dan geografi. Beliau wafat ketika di Baghdad pada 266 H/850 M. Semoga penemuan beliau dapat dikembangkan oleh generasi-generasi muslim sekarang.


Hasil gambar untuk gambar al khawarizm


0 comments:

Post a Comment

/*